Copyright © lakeview creativity
Design by Dzignine

09 October, 2007

First Kiss??!!!!

Aku masih berada di kampus, dan hujan juga masih turun dengan derasnya. Hh, aku jadi menyesal kenapa pagi ini malas membawa mobil. Teman-temanku terjebak di kantin, well, mana ada orang terjebak di kantin! Enak gitu, bisa makan, minum, ngerokok, dll. Dan gara-gara hujan yang udah menyerupai badai ini pula aku nggak sampai hati membiarkan diriku basah hanya untuk menghampiri mereka.

Koridor tempatku berada sekarang pun sudah nggak ramai lagi. Orang-orang kayaknya sudah mulai masuk kelas, karena jam pelajaran selanjutnya sudah mulai. AKu sendiri sebenarnya nggak ada kuliah, cuma gara-gara koran kampus sialan itu aku harus menyeret pantat malasku dan datang hari ini. Walau aku sangat membenci koran itu saat ini, tapi ada hari-hari lain ketika biasanya aku merasa sangat bangga. Sudah hampir tiga tahun aku bergabung dan menjadi reporter, dan semua kerja kerasku rasanya terbayar ketika awal semester ini aku diangkat jadi pemimpin redaksinya.

Yah, mari kita lupakan soal koran sialan itu dan kembali pada nasib malangku yang terjebak di koridor yang hampir kosong ini, SIAL! Mana di luar hujan nggak reda-reda, matahari yang terhalang awan gelap bikin cahaya yang masuk ke koridor ini juga makin temaram. AKu jadi ingat berbagai macam cerita yang disampaikan rutin secara turun temurun tentang hal-hal aneh yang pernah terjadi disini, hiiii...! Bulu kudukku jadi merinding. Oke, mari kita lupakan juga cerita-cerita laknat itu.

Haah, hujan memang membuat perasaan jadi sendu, apalagi saat sedang sendiri seperti aku, pasti akan membuat hati menjadi rindu, pada dia yang pergi dulu. Terasa hati bagai diiris sembilu, membuatku mati segan hidup tak mau. OKAY, STOP! That was stupid, mengingat nggak ada siapa pun yang meninggalkanku, ah jadi maluu. Mengapa aku seperti bunga layu, sehingga tiada kumbang yang menghampiriku... Yaiks!!That's corny, stooop!!

Sebenarnya hidupku baik-baik saja. Aku memiliki semua yang kubutuhkan, ya walau bukan semua yang kuinginkan, yaaa... Aku kuliah di tempat yang cukup bonafid, punya nilai yang cukup baik, orangtuaku masih lengkap plus kakek nenek yang masih sehat, dua kakak laki-laki yang menjengkelkan tapi selalu siap sedia untukku, teman-teman yang baik dan seorang sahabat sejak masa balitaku dulu. Dan... dan... well, okay, tanpa seorang pacar. Huhu, cuma itu saja yang nggak kumiliki. Dan, yah, well, dan... dan... tanpa ciuman pertama. DAMN!!!

Oke, harus kuakui, sejak teman-temanku tahu aku sama sekali belum pernah dicium oleh laki-laki manapun, kecuali keluargaku tentunya, mereka selalu dengan sukses menjadikan aku bulan-bulanan. Padahal, apa coba masalahnya? Toh aku juga masih muda, yah, walaupun memang sudah jauh lebih tua dibanding saat mereka pertama kali mendapatkannya. FOURTEEN. They got it on fourteen?!! Iuuu...14 years-old is SO young!! How come you let some 14 years-old boys, with their acnes and freckles, not to mention, BRACES, put their wet lips onto yours?? Yaiks!!! Even their voices were still squaky. Gee, girls, have some pride! Tapi, yaah, some of them were not that bad, even handsome. Me, myself used to have some crush to one of them, okay two...FINE, FIVE!! Gee, rilex! But it didn't mean that i would le them kiss me. Actually i would if they wanted to, and without my stupid braces at that time. Hhhh...my adolecent wasn't sweet at all. My father was a MONSTER!


Sebenarnya aku nggak punya masalah bergaul dengan lawan jenis, malah aku cukup akrab dengan beberapa dari mereka. AKu hanya nggak nyaman jika mereka terlalu dekat, atau mulai mengatakan hal-hal aneh. Thanks to my dad, and his horrifying tales about his kind. Walau sekarang hal itu sudah mulai kuatasi sedikit demi sedikit, tapi sepertinya label 'frigid' sudah terlanjur menempel padaku. Nggak heran nggak ada laki-laki didekatku yang pernah mengirimkan sinyal-sinyal aneh, nggak peduli seberapa kuat aku mencoba memancarkan feromonku. Menyebalkan!

Sepertinya hujan sudah mulai reda. Mungkin sekarang aku sudah cukup aman untuk pergi ke kantin. Sebaiknya aku bergegas, sebelum hujan mulai turun lagi. Aku pun membereskan bawaanku dan segera berlari menuju pintu keluar koridor. Malangnya karena terburu-buru, kancing tasku terlepas, dan sambil terus berlari, aku menunduk dan memasangnya lagi. TIba-tiba badanku ditabrak seseorang, karena kaget aku mendongak, tapi rupanya orang itu juga kaget, sehingga badannya jadi nggak stabil, dan...

"cup"

bibirnya MENEMPEL dengan bibirku, karena dia hampir jatuh ke depan. Aku kaget, dan membeku. AKu bisa merasakan mataku terbelalak menatapnya. Oh Tuhan, mukanya dipenuhi bintik-bintik cokelat, dan apa itu di keningnya? Apakah itu jerawat? Oh Tuhan itu MEMANG jerawat!! Yaiks!!!!!!!

Dia sepertinya sama kagetnya denganku.

"Ma..maaf..." dia berkata pelan. Ya ampuuuuun....bahkan suaranya pun squeaky. Why...why...ahy God?! Why do you let this happened to me?

My First Kiss??!!! ARRGGHHHH..........!!!!!!!!!

No comments:

Post a Comment