Copyright © lakeview creativity
Design by Dzignine

22 October, 2007

Si Otoy dan Si Unyit

"Nyiiit, kalau nyebrang jalan liat kanan kiri dulu, donk!"

"tapi kan ada Toy, Nyit nggak perlu liat-liat lagi" bandel.

"tapi nanti kan kebiasaan, Nyit, jadinya...nanti kalau gue nggak ada gimana?"

"emangnya Toy mau kemana, Toy mau pergi ya ninggalin Nyit?" berkaca-kaca.

"nggak." menghela nafas. "Tapi gue kan nggak bisa selalu bareng-bareng lo."

"kenapa?? Toy dah nggak sayang lagi sama Nyit?" terisak.

"sayang Nyit, sayang banget..."

"terus kenapa?hiks..."

"hhh...nggak kok nggak kenapa-napa. Udah, ah, cup, jangan nangis, jelek."

"tuu kan dibilang jelek, berarti benerkan udah nggak sayang lagi??"

"Nggak kok, Nyit cantik..cuma kan kalau nangis nanti jadi ilang cantiknya...Udah yaa, jangan nangis lagi...cup cup...Yuk nyebrang yuk."

"Hiks, ya udah. Gandeng!"

"Iyaa..."


***


"Kok nggak dimakan ayamnya?"

"Panaaas...Nyit nggak bisa megangnya."

"Ya udah sini."

"suir-in sekalian..."

"iyaa...Nih."

"Hehe, makasih."

...

"nyit..nyit...lo kapan gedenya sih, makan aja harus dibantuin."

"Nyit dah gede kok."

"Iya, umurnya aja, kelakuannya mana ada kayak orang gede."

"Biarin!"

"Tu kan, baru digituin dikit aja ngambek."

"Siapa yang ngambek, Nyit nggak ngambek kok! Enak aja!!"

"Tu kan marah-marah..."

"Enggak!! Nyit nggak marah-marah KOK!! Kenapa sih Toy nuduh-nuduh aja?! Sok tahu banget sih jadi orang?!!!"

"Yaa, namanya juga si Otoy..."lirih.

"Apa?! Toy, bilang apa barusan??!!! Kalau ngomong yang keras donk! Cowok bukan sih?!!"

"Nggak kok, nggak ngomong apa-apa. Udah dilanjutin lagi makannya, nanti keburu dingin lho."

"Huh!"

"Ayo, makan ah yang bener. Nanti kalau Nyit makannya abis, kita jadi ke toko es krim baru itu, deh. Gimana?

"Ih, emangnya Nyit anak kecil..!!"

"Ya udah, kalau nggak mau, padahal mereka punya yang rasa chocolate marshmallow, trus kalau nggak salah ada yang rasa vanilla fudge juga."

"..."

"Oh!! Trus trus ada yang rasa...umm...apa ya itu yang baru? Oh iyaa, Oreo Explosion!!! Yah, tapi kalau lo nggak pengen sih ya nggak apa-apa."

"ng...ada yang rasa oreo?"

"apa, lo bilang apa tadi Nyit?"

"itu..ng, ada yang rasa oreo, ya?

"rasa oreo?...oo, es krimnya?? Iya ada, kenapa?

"nggak..."

"kenapa, lo mau ya?"

"ng..."

"ya udah, makanya, ayo dimakan ayamnya, ntar kita kesana deh. Ya...?"

"iya..."mulai makan.

"hehehe.Nyit..Nyit..gue sayang banget sama lo."mengacak-ngacak rambut Unyit.


***

"ah udah ah mainnya. Susah!! Nggak asyik. Lain kali kalau beli game yang bener donk, Toy!"membanting joystick.

"Nyit...inikan game Sponge Bob, anak SD juga bisa."

"anak SD-nya aja kali yang kepinteran. Orang susah gini juga mainnya."

"Ya udah, trus lo mau nya main apa?"

"Mario Bross..."

"masa Mario Bross lagi? Kita kan minggu lalu tiap hari juga main Mario Bross, itu juga Nyit mainnya cuma bagian yang nurunin benderanya aja, sisanya gue semua."

"oh, jadinya Toy nggak ikhlas bantuin Nyit??"

"bukan gitu, tapi kan game banyak, masa kita mainnya itu-itu mulu, ngapain beli banyak-banyak?"

"..." cemberut.

"ya udah, gini deh, biar gue yang mainin dulu, nanti kalau udah mau nyampe finish lo lagi, gimana?

"ya udah. Toy, komik Nyit tadi mana?

"mana ya...(melihat berkeliling) wah, ketinggalan dimobil kayaknya."

"ambilin!"

"katanya tadi suruh mainin game-nya dulu, sekarang suruh ngambilin komik..."

"kan game-nya bisa di pause, Toy dodol banget sih!"

"emangnya lo nggak bisa ngambil sendiri?"

"bisa, tapi kan ada Toy..."

"hhh...ya udah, ya udah, sebentar ya."

"hehehe, iya, makasih ya Toy. Mmuah!" sebuah ciuman di pipi.


***


"Toy, minggu depan kita jadi berenang nggak?"

"jadi. Nyit udah jadi beli sunblock belum?

"udah. Kemaren sama mama."

"o, ya udah. Tapi nanti beneran berenang ya, jangan cuma main air."

"iya...eh Toy,katanya di kolam renang itu perosotannya ada yang baru, lhoo."

"ow, pantesan lo ngajak berenang, pasti tujuannya itukan?"

"hehehe, iya."

"tapi nanti jangan cuma turun naik perosotan aja ya, harus berenang juga biar cepet pinter."

"iya iya, Toy bawel banget sih!"

"hehehe, bukannya bawel, tapi katanya kita nanti mau liburan ke pantai, kalau Nyit nggak bisa berenang kan nggak seru. Lagian katanya, kita bisa snorkeling sama diving juga."

"hmmm, iya deh iya. Ntar Toy ajarin lagi ya. Tapikan kalau main di pantaikan ada Toy, jadi Nyit juga nggak mungkin tenggelam, ya kaaan?"

"iya emang, tapi kan gue dah bilang, lo tuh nggak bisa semuanya tergantung gue terus."

"kenapa sih emang?? Nyit kan selalu bareng-bareng Toy ngapain aja, jadi harusnya nggak bakal kenapa-kenapa, donk?!"

"iya, emang. Tapi kan gue udah pernah bilang, walaupun gue nggak mau, tapi bisa ajakan ada masanya gue itu nggak bisa bareng-bareng lo. Trus nanti kalau gue lagi nggak ada, atau nggak ada lagi, lo gimana? Makanya lo harus belajar ngejaga diri lo sendiri."

"iya iya. Udah ah, Nyit nggak mau ngomongin itu lagi. Yang panting Toy harus janji, bahwa selama Toy bisa, Toy harus bareng Nyit terus!!Janji!!!"

"iya Nyit, gue janji. Nggak lo suruh janji pun, selama gue bisa, gue pasti bakal selalu bareng-bareng lo."

"hehehe, bener ya..."

"iyaa..."


***


"nyiiit, jangan lari-larii!"

"abis Nyit seneng sih, akhirnya kita jadi juga mau berenang."

"Nyit, ini kan dipinggir jalan raya, hati-hati donk."

"iya iya..."

...

"NYYIIIIIIIIIIITTTTTTTT............!!!"


BRAAK!!CIIITTT...


"aduuuuh,sakit...kok dorong-dorong sih Toy...hiks."

"..."

"Toy...Toy...kok tiduran di jalan raya?"

"..."

"hiks, Toy, kok Toy berdarah? Toy, kok bajunya banyak darahnya??"mulai terisak.

"..."

"Toooooy, jawab Nyit donk!!!"menggoncang-goncang tubuh Otoy.

"Nyiit..." lemah

"hiks hiks...Toy, kok banyak darahnya sih....?"

"Nyit, Nyit yang baik ya...mulai jaga diri sendiri sekarang."

"kenapa...hiks?"

"gue..." mencoba menarik nafas. "gue mungkin nggak bisa nemenin lo lagi Nyit..." menarik tangan Unyit, menggenggamnya erat.

"hiks...kenapa Toy, Nyit nggak bisa..."

"Nyit pasti bisa, Nyit kan pinter. Ya Nyit ya, dengerin gue kali ini aja. Kali ini aja... Jaga diri lo baik-baik."

"huhuhuhu...Toooy, Nyit nggak bisaaaa..!"

"Pasti bisa. Nyit, jangan sampai pernah lupa ya...jangan pernah lupa kalau gue sayang banget sama lo Nyit."

"Nyit juga..hiks, Nyit juga sayang banget sama Toy."

"gue tau Nyit...gue tau." tersenyum. Dan Otoy pun berlalu.

"Toy...Toy...hiks...OTOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOY!!!!!!"


Untuk pertama kalinya, Nyit sadar, waktu untuk menjadi dewasa akhirnya tiba.

No comments:

Post a Comment